MASA PUBERTAS
Pubertas atau masa puber merupakan tanda bahwa anak
Anda sudah mulai beranjak remaja. Di fase ini anak akan mengalami perubahan
secara fisik yang cukup berbeda dengan sebelumnya. Sebagai orangtua, Anda bisa
memantau dan memberi edukasi pada anak saat ia memasuki usia pubertas agar
tidak kaget atau merasa tidak normal.
Apa itu pubertas dan kapan terjadinya?
Pada tahap perkembangan remaja,
anak akan mengalami pubertas. Istilah ini digunakan ketika anak telah mengalami
perubahan hormon di dalam tubuh yang berkaitan dengan kematangan organ-organ
reproduksinya.
Sebagian besar anak perempuan memulai masa puber
ketika mereka berusia antara 8 sampai 13 tahun.
Sementara pada anak laki-laki, pubertas akan dialami
saat mereka memasuki usia 10 hingga 16 tahun. Ya, anak
laki-laki memang mengalami masa puber lebih lambat dibandingkan dengan anak
perempuan.
Di fase ini akan terjadi puncak pertumbuhan (growth
spurt) anak,
yang merupakan masa pertumbuhan kedua tercepat setelah masa bayi.
Dikutip dari Kids Health, masa
puber akan membuat tubuh serta organ seksual anak berkembang sampai di usia
dewasa nanti.
Ciri-ciri pubertas anak perempuan
Perubahan fisik anak laki-laki dan perempuan saat
memasuki masa puber berbeda. Bahkan, usia mulai terjadinya puber pun juga
berbeda antar keduanya.
Biasanya, anak perempuan lebih cepat memasuki usia
pubertas dibandingkan dengan laki-laki.
Tanda
pertama pubertas pada anak perempuan
Ciri awal dari remaja perempuan saat mengalami
pubertas adalah pertumbuhan payudara.
Pertumbuhan payudara ini bahkan bisa saja terjadi tidak secara bersamaan.
Sebagai contoh, payudara yang satu terbentuk lebih
dahulu dibanding payudara yang lain.
Selain itu, ciri awal lainnya yang dialami anak
perempuan saat puber adalah pertumbuhan rambut pada lengan dan kaki.
Tidak hanya itu saja, rambut di area organ seksual dan
di ketiak juga mulai tumbuh.
Jika anak sudah mengalami pertumbuhan payudara dan
pertumbuhan rambut pada kemaluan dan ketiak, tandanya sebentar lagi akan
mencapai puncak pertumbuhannya.
Ciri-ciri
lanjutan pubertas anak perempuan
Ciri pubertas yang dialami oleh anak perempuan tidak
hanya berhenti pada tanda awalnya saja. Selanjutnya, remaja perempuan akan
mengalami beberapa ciri pubertas lainnya, seperti:
·
Menarche atau menstruasi
pertama.
·
Mulai tumbuh jerawat pada wajah
·
Payudara
terus tumbuh hingga seperti orang dewasa
·
Rambut
di area organ seksual dan ketiak menjadi semakin lebat
·
Munculnya
kumis tipis pada beberapa anak perempuan
·
Lebih
mudah berkeringat
·
Mulai
mengalami keputihan
·
Tinggi
badan meningkat drastis sejak menstruasi, biasanya 5-7.5 cm setiap tahun.
·
Berat
badan mulai meningkat
·
Pinggul
membesar sementara pinggang mengecil
Ya, beberapa ciri pubertas di atas akan dialami oleh
anak perempuan Anda seiring berjalannya waktu.
Menarche biasanya dimulai sekitar 18 bulan sampai 2
tahun setelah anak menunjukkan tanda-tanda pubertas pertamanya.
Tubuh anak Anda akan mulai membesar, khususnya pada
lengan, paha, tangan, dan kaki karena cadangan lemak yang dimilikinya. Itu
sebabnya, pada masa puber, berat badan remaja perempuan cenderung bertambah.
Sebetulnya, anak tidak perlu diet hanya untuk
menurunkan berat badannya yang naik saat puber.
Bukannya membuat berat badannya langsing, hal ini
justru dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan seksualnya.
Ketimbang membiarkan anak diet, sebaiknya atur pola
makan anak supaya berat badannya tetap stabil.
Berikan berbagai makanan yang sehat dan bergizi
seperti daging rendah lemak tanpa kulit, ikan, biji-bijian, sayur, dan
buah-buahan.
Selain itu, tinggi anak perempuan Anda juga akan
bertambah. Oleh karena itu, sebelum mengalami menstruasi, penting bagi
Anda untuk selalu mencukupi
kebutuhan nutrisinya.
Hal ini bertujuan untuk membantu memaksimalkan
pertumbuhan tinggi badan anak.
Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki
Sedikit berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki
akan menunjukkan ciri pubertas yang lebih lambat daripada anak perempuan.
Ciri-ciri pubertas pada laki-laki, yaitu:
Tanda
pertama pubertas pada anak laki-laki
Ciri pertama yang menunjukkan anak
laki-laki memasuki masa pubertas adalah membesarnya ukuran
testis. Umumnya, hal ini terjadi pada usia 11 tahun.
Setelah itu, diikuti dengan membesarnya
ukuran penis. Berikutnya, rambut keriting pada area organ seksual
mulai tumbuh, juga pada ketiak anak.
Ciri-ciri
lanjutan pubertas pada anak laki-laki
Selain ciri pubertas yang dialami pada masa awal
puber, berikut adalah beberapa tanda lain yang dialami anak selama masa
pubernya:
·
Pertumbuhan
penis dan testis
·
Skrotum
anak laki-laki akan berubah menjadi semakin gelap
·
Rambut
di area organ seksual dan ketiak menjadi lebih tebal
·
Produksi
keringat bertambah
·
Mengalami
mimpi basah.
·
Terjadinya perubahan suara yaitu
menjadi lebih berat
·
Mulai
tumbuh jerawat baik di area wajah maupun badan
·
Tinggi
anak laki-laki bertambah hingga 7-8 cm setiap tahun
·
Terbentuk
otot-otot pada tubuh
·
Mulai
tumbuh rambut pada wajah
Memasuki masa puber, anak laki-laki sudah bisa
mengalami ereksi dan juga ejakulasi. Ejakulasi pertama kali atau spermarche
biasanya menjadi ciri pubertas pada laki-laki yang paling mudah dikenali.
Ejakulasi ini biasanya ditandai dengan mimpi basah, tapi
ereksi sendiri bisa terjadi secara spontan saat anak bangun tidur tanpa alasan
yang jelas.
Pada remaja laki-laki, puncak pertumbuhan akan terjadi
sekitar dua tahun setelah tanda awal pubertas muncul.
Ia akan mengalami puncak pertumbuhan tinggi badan dan
berat badan secara bersama-sama.
Pertumbuhan dan kematangan organ pada masa puber
disebabkan oleh perubahan hormon GnRH (gonadotropin-releasing hormone) yang
diproduksi oleh otak.
Hormon inilah yang bertugas untuk mematangkan fungsi organ-organ
tubuh remaja selama masa puber.
Jika perempuan akan memiliki massa lemak yang lebih
besar di masa puber, laki-laki akan memiliki massa otot yang lebih besar.
Pertumbuhan remaja saat masa puber
Sudah dijelaskan sedikit di atas kalau remaja
laki-laki dan perempuan mempunyai waktu pubertasnya masing-masing.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan
remaja saat masa puber di bawah ini.
Pertumbuhan
remaja perempuan
Saat masa pubertas ini dimulai, anak perempuan akan
mengalami percepatan pertumbuhan dan mulai menstruasi pertama kali. Dua tahun
setelah memasuki masa pubertas biasanya ia akan mencapai tinggi badan
puncaknya.
Dua tahun setelah memasuki masa pubertas biasanya anak
perempuan akan mencapai tinggi badan puncaknya.
Meskipun puncak pertumbuhan anak perempuan terjadi
sebelum menarche, tinggi badan biasanya masih tetap tumbuh hingga 7-10 cm lagi
setelah menstruasi.
Namun pertumbuhan tinggi badan setelah menstruasi ini
tidak terjadi cepat jika dibandingkan sebelum menstruasi.
Tidak hanya karena kurangnya asupan gizi, terhambatnya
pertumbuhan juga bisa terjadi karena ada permasalahan kesehatan khususnya di
kelenjar pituitari atau kelenjar tiroid.
Pasalnya, kelenjar-kelenjar inilah yang akan memproduksi
hormon penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Jika produksi hormon terhambat akibat adanya gangguan
pada kelenjar-kelenjar ini, proses pertumbuhan dan perkembangan pun tidak akan
berjalan lancar.
Pertumbuhan
remaja laki-laki
Tinggi anak laki-laki cenderung bertambah sekitar 9.5
cm per tahun selama dalam masa pubertas. Jadi, tinggi badan anak laki-laki bisa
bertambah sekitar 31 cm selama masa puber terjadi.
Jumlah pertambahan tinggi badan yang terjadi pada anak
perempuan biasanya masih lebih rendah daripada angka tersebut.
Jadi, ketika memasuki usia remaja, anak laki-laki akan
tetap lebih tinggi ketimbang perempuan meski masa pubertasnya lebih lambat.
Proses pubertas ini membutuhkan waktu 2-5 tahun.
Artinya, selama masa tersebut tinggi badan masih bisa tumbuh dengan
pesatnya hingga tinggi maksimal.
Berdasarkan waktunya, perkembangan di masa puber
dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:
·
Perkembangan
cepat (early matures), yang akan mulai
masa puber sekitar usia 11 sampai 12 tahun
·
Perkembangan
lambat (late matures), mulai masa puber
sekitar usia 13 atau 14 tahun
Ada beberapa kondisi tertentu yang bisa menghambat
pertumbuhan anak, termasuk kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kelenjar
tiroid dan kurangnya hormon pertumbuhan.
Selain itu, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki
tidak akan maksimal jika Anda tak memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik.
Masalah yang terjadi pada masa puber
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat
rentang usia tertentu ketika remaja mengalami puber.
Namun, bukan tidak mungkin terjadi masalah seperti
pubertas dini, masa puber bisa saja terlambat atau bahkan ada yang tidak
mengalaminya.
Berikut berbagai masalah yang terjadi saat pubertas:
1.
Pubertas dini pada remaja
Anak dikatakan mengalami pubertas dini atau pubertas
prekoks apabila ia mengalami ciri-ciri pubertas lebih awal sebelum memasuki
masanya.
Kondisi ini terjadi di usia 9 tahun pada anak
laki-laki dan di usia 8 tahun pada anak perempuan.
Pubertas dini merupakan pertumbuhan abnormal yang
dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak pada masa mendatang.
Belum banyak penelitian yang khusus mengamati dampak
pubertas dini. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan Medical University of Chongqing melaporkan
bahwa kondisi ini dapat berisiko menyebabkan penurunan kualitas air mani.
Pubertas dini dikenal memiliki dua jenis perkembangan
yang berbeda, yaitu:
Pubertas dini sentral
Merupakan jenis pubertas dini yang umum terjadi dan
ditandai dengan sekresi (keluarnya) hormon gonad oleh kelenjar pituitari di
otak yang terlalu cepat.
Hal ini memicu aktivitas testis dan
ovarium untuk memproduksi hormon seks dan menyebabkan proses pubertas terjadi
lebih awal.
Pubertas dini perifer
Kondisi ini merupakan jenis pubertas dini yang jarang
terjadi. Hal ini ditandai dengan dimulainya produksi hormon seks oleh organ
reproduksi tetapi tanpa aktivitas kelenjar otak.
Pubertas dini perifer biasanya merupakan pertanda
adanya masalah pada organ reproduksi, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid
yang tidak aktif.
Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu
cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya
pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.
Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit
beradaptasi secara emosional dan sosial.
Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan
paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.
Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak
laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung
lebih cepat marah.
Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan
memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.
2.
Masa puber yang terlambat
Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan
perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga
disebut sebagai late atau delayed
puberty.
Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki
maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran
penis belum meningkat di usia 14 tahun.
Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat
ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.
Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa
dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu
untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui
apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang
memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah
kesuburan.
Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja
mengalami hal ini, di antaranya adalah:
Faktor keturunan
Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering
terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.
Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan.
Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi
dokter anak untuk berkonsultasi.
Masalah kesehatan
Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti
diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan
puber.
Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis,
pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda
tercukupi.
Masalah pada kromosom
Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa
puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya
seperti turner syndrome, yaitu ketika salah
satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.
Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter
dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk
mengatasi masalah ini.
3.
Remaja tidak bisa mengalami puber
Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom
Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan
terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.
Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki
ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria
serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam
tubuh.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan
pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan
utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone
replacing therapy).
KEGIATAN POSITIF REMAJA MASA PUBERTAS
Lalu, apa saja sih kegiatan yang positif
bagi kalian pada masa-masa pubertas? Berikut ini ada 10 aktivitas positif
berikut mungkin bisa menjadi pilihan si buah hati:
1. Olahraga
Olahraga sudah pasti menyehatkan tubuh
dan pikiran. Dengan berolahraga, kalian dapat mengenali dan menghargai kekuatan
yang tubuh mereka miliki. Olahraga juga memicu produksi hormon endorfin yang
membuat mereka merasa lebih baik dan lebih percaya diri.
So, ikutkan dalam kegiatan olahraga
untuk melatih kekuatan fisik dan juga mentalnya. Dalam hal ini olahraga beregu
lebih baik daripada olahraga perorangan, karena sekaligus dapat meningkatkan
kemampuannya berinteraksi, bersosialisasi, dan bekerjasama dengan orang
lain. Olahraga beregu yang dapat kalian ikuti, misalnya futsal, basket,
voli dan softball.
2. Belajar menjahit
Anak perempuan, terutama yang tengah
beranjak remaja dapat belajar cara menjahit, mulai dari menjahit sederhana
(memasang kancing yang lepas dari blus atau menambal bagian yang sobek) atau
jika mereka benar-benar berminat, mereka dapat belajar membuat pakaian untuk
diri sendiri dengan menggunakan pola yang ada.
Meski kegiatan ini sederhana tapi
kegiatan ini sangat bermanfaat loh. Jika berbakat remaja putri bisa sekaligus
belajar mendesain pakaian, sesuai keinginannya. Jika ditekuni, siapa tahu kelak
ia akan menjadi desainer terkenal. Meski kegiatan ini identik dengan kaum
perempuan, bagi remaja putra yang berminat, juga bisa ko belajar mendesain dan
menjahit. Toh, banyak sekali desainer pria yang sukses dan terkenal.
3. Ketrampilan desain interior
Jika kalian hobi mengecat dinding,
mengganti posisi perabot atau menghias kamarnya dengan pernak pernik unik, bisa
jadi kamu memiliki bakat mendesain interior rumah. Tak ada salahnya jika kamu
mengikuti dalam kursus desain interior. Carilah informasi tempat kursus desain
interior di kota kalian yang dapat mengakomodir minat dan bakat. Ingat ya, jika
dilatih sejak dini bukan hal mustahil kelak dewasa kalian akan menjadi seorang
desain interior yang handal yang dapat memperindah setiap rumah.
4. Bela diri
Kehidupan di kota dan pergaulan bebas
semakin meningkatkan kekhawatiran orang tua yang memiliki anak remaja. Remaja
putra terancam terseret dalam tawuran antar sekolah sedangkan remaja putri
sangat rentan terhadap pelecehan dan pemerkosaan. Kamu dapat mendaftarkan diri
di kelas-kelas bela diri, baik bergabung dengan klub bela diri atau belajar di
pusat karang taruna di lingkungan sekitarmu.
Kegiatan bela diri yang umumnya
diajarkan mencakup pencak silat, karate, taekwondo, dan sebagainya. Kalian
dapat memilih kegiatan beladiri yang disukai. Dengan bekal ilmu beladiri kamu
dapat tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri, sportif dan tangguh.
5. Pramuka
Kegiatan pramuka sangat bermanfaat bagi
anak-anak usia sekolah. Kegiatan ini dapat melatih kemandirian, kerjasama,
kreatifitas, gotong royong, meningkatkan kedisiplinan, mengajarkan tanggung
jawab dan menumbuhkan kecintaan pada lingkungan alam.
6. Seni musik
Kalian dapat bergabung di tempat kursus
musik tertentu, tergantung alat musik apa yang anak sukai. Disana akan
diajari cara bermain musik dari dasar hingga lanjut. Dengan musik kamu bisa
menciptakan nada-nada yang indah bahkan mungkin bisa menciptakan sebuah
lagu.
7. Olah vokal
Apabila kalian suka menyanyi,
bergabunglah di tempat pelatihan olah vokal. Disana kita akan diajari teknik
bernyanyi, tidak sekadar mengeluarkan suara saja. Sehingga suaramu akan semakin
merdu dan indah. Tak ada salahnya mengikuti lomba menyanyi untuk mengasah
keberanian dan percaya diri. Jika beruntung, bisa saja kamu menjadi
penyanyi terkenal yang berkualitas. Who knows?
8. Belajar memasak
Jika sejak kecil kamu suka membantu
memasak di dapur, meracik bumbu, memotong sayuran, mencoba resep, tak salah
lagi kamu berbakat memasak. Ikuti dia dalam kegiatan keterampilan memasak.
Nanti kemampuanmu memasak akan terus meningkat. Tentu saja hal ini sangat
bermanfaat untuk kehidupanmu kelak. Bukan saja bermanfaat untuk diri sendiri
tapi juga untuk orang lain. Karena siapa tahu kamu akan menjadi chef handal.
9. Seni lukis
Bagi anak-anak yang hobi menggambar, tak
ada salahnya ikut ke sanggar lukis. Kreatifitasmu semakin terasah
dan menghasilkan karya lukis yang indah. Suatu saat mungkin kamu akan menjadi
pelukis terkenal dengan harga lukisan yang fantastis. Ingat sebuah karya seni
itu berharga mahal loh. Nilai kreativitasnya itu yang sangat berharga.
10. Seni merias wajah
Jika kamu hobi berdandan dan senang
mendandani orang lain, ia berbakat menjadi make up artist. Tapi jangan salah
kaprah ya, make up artist itu bukan berarti perias yang mendandani artis
saja. Dari namanya, kita tahu, bahwa profesi yang satu ini
berhubungan dengan ‘art’ atau seni. Ya seni merias wajah berarti mempelajari
teknik-teknik mengaplikasikan make up ke wajah. Bagaimana wajah yang biasa saja
akan terlihat cantik dan menarik. Sedangkan yang cantik akan semakin menarik.
Nah, kira-kira kegiatan apa yang kalian
sukai? Pilihkah yang kalian sukai. Tapi ingat, jangan sampai kegiatan itu
mengganggu aktivitas sekolah yaaa. Karena pendidikan formil itu tetap penting
sebagai bekal masa depan.
disadur dengan beberapa penyesuaian dari
https://hellosehat.com/parenting/remaja/ciri-pubertas/#gref
http://www.astaga.com/relation/10-kegiatan-positif-dan-menarik-bagi-anak-di-luar-sekolah
kang bakrie 2021